This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 30 Oktober 2013

Kaspersky: 34% Pengguna Tidak Gunakan Perlindungan Maksimal Saat Menggunakan Wi-Fi Publik



Saat ini, tidak aneh lagi apabila kita memanfaatkan waktu senggang dengan mengakses Internet menggunakan hotspot Wi-Fi. Namun penting untuk diingat bahwa menggunakan sebuah jaringan tertentu bisa berisiko. Meskipun berisiko, tetap saja lebih dari sepertiga pengguna tidak waspada ketika menggunakan jaringan Wi-Fi publik. Hal ini terungkap dalam survei Kaspersky Consumer Security Risks yang dilakukan oleh Kaspersky Lab dan B2B International pada musim panas (Juni – September) 2013 lalu.

Saat ini seseorang begitu mudah untuk bisa online. Selain jaringan telpon seluler dan jaringan kabel komunikasi broadband, setidaknya ada satu hotspot di berbagai tempat yang bisa membuat komputer dan perangkat mobile terhubung ke Internet.

Namun, banyak hotspot yang tidak memberikan perlindungan andal bagi pengguna, dan para pengguna pun banyak yang tidak sadar atau tidak waspada akan masalah yang bisa ditimbulkan. Berdasarkan survei di atas, 34% pengguna tidak melakukan tindakan khusus untuk melindungi aktivitas mereka saat online menggunakan hotspot, sementara 14% pengguna tanpa ragu berbelanja online atau berbanking online di jaringan apapun yang bisa mereka dapatkan. Hanya 13% pengguna yang meluangkan waktu untuk mengecek standar enkripsi di hotspot yang mereka gunakan. Pentingkah untuk selalu berhati-hati ketika menggunakan Wi-Fi publik, atau kita hanya terlalu khawatir?


Apa yang Ada Di Antara Anda dan Website?
Jawaban dari pertanyaan di atas adalah, PENTING! Anda tidak pernah tahu apa yang ‘sedang dilakukan’ oleh seseorang yang berada di meja sebelah Anda yang juga sedang menggunakan laptop. Mungkin saja, seperti Anda, ia sedang mengecek email atau chat dengan temannya. Atau, bisa jadi ia sedang mengawasi trafik Internet orang-orang yang ada di sekitar dirinya, termasuk Anda. Mungkin saja ia sedang melakukan serangan ‘A Man-in-the-Middle’.

Akses poin apa pun bisa menjadi jendela penghubung ke Internet bagi perangkat apa pun yang tersambung ke akses tersebut. Rekues dari sebuah perangkat akan melalui akses poin, dan baru setelah itu perangkat bisa membuka situs yang diinginkan. Tanpa adanya enkripsi komunikasi antara pengguna dan akses poin, sangatlah mudah bagi penjahat cyber untuk mengintersepsi atau menangkap data apa pun yang Anda masukkan, termasuk data yang Anda masukkan saat online banking atau ketika belanja online. Selain itu, serangan seperti ini tetap mungkin terjadi meskipun hotspot terlindungi dengan password dan koneksi-https antara situs yang ingin dibuka dan browser pengguna diset ke pengaturan aman (secure).

Data apa yang menarik perhatian penjahat cyber? Jawabannya adalah data apa pun yang bisa digunakan untuk meraup keuntungan, terutama login dan password akun-akun email, e-banking, e-payment, dan jejaring sosial. Melihat kenyataan ini, jelas bahwa kita perlu koneksi Wi-Fi yang aman, tetapi bagaimana cara mendapatkannya?

Tempatkan Keamanan di Tengah-tengah
Pertama, Kaspersky Lab menganjurkan Anda menggunakan koneksi yang aman ke akses poin. Melakukan ini saja sudah mengurangi risiko intersepsi trafik oleh penjahat cyber. Namun, bila pengguna ingin membuka situs yang meminta informasi personal seperti username dan password, tindakan pencegahan di atas harus diikuti dengan tools perlindungan tambahan.

Teknologi Safe Money yang dikembangkan secara khusus oleh Kaspersky Lab memastikan hadirnya perlindungan terbaik untuk transaksi online banking dan pembayaran online. Teknologi Safe Money adalah seperangkat mekanisme perlindungan yang secara otomatis akan aktif begitu pengguna mengetikkan situs toko online serta layanan e-banking atau e-payment pada browser mereka. Teknologi ini melindungi pengguna dari serangan yang memanfaatkan kerentanan software, laman phishing, malware serta serangan ‘Man-in-the-Middle’.

Ketika koneksi aman antara browser dan situs bank terbuka, Safe Money akan mengecek sertifikat verifikasi situs tersebut. Safe Money lalu akan membandingkannya dengan database situs terpercaya yang selalu diupdate demi memastikan otentitas situs tersebut. Jika lolos pengecekan, koneksi dianggap terpercaya atau aman. Jika sertifikat verifikasi tidak ada dalam database, situs yang ingin dibuka bisa jadi situs palsu yang dibuat oleh ‘man-in-the-middle’ untuk menipu pengguna dan mencuri data personal pengguna. Safe Money memastikan bahwa hal seperti ini tidak akan terjadi.

Safe Money tersedia di Kaspersky Internet Security dan Kaspersky PURE 3.0 untuk pengguna rumahan. Kaspersky Internet Secur ity juga tersedia sebagai bagian dari Kaspersky Internet Security – Multi Device, sebuah solusi yang dikembangkan untuk melindungi berbagai perangkat yang menggunakan berbagai sistem operasi (OS).

Ketahuilah Siapa yang Mengintip Saat Anda Browsing



Tahukah Anda ketika browsing ke sebuah website, ternyata komputer Anda bukan hanya tersambung ke webserver situs itu saja, tetapi bisa ke banyak webserver lain. Rata-rata pengguna tidak mengetahui hal ini. Mereka tidak menyadari bahwa situs-situs yang dikunjungi diintip oleh banyak pihak.




Cookie yang ditempatkan di dalam komputer ketika pengguna mengunjungi sebuah websiteternyata dipakai oleh banyak pihak, terutama para pengiklan. Cookie yang berupa file teks kecil berisi catatan (log) situs-situs web yang Anda kunjungi dan bahkan info bagaimana Anda berinteraksi dengan situs tersebut.

Setelah para “pengintip” tersebut mengetahui profil dan kebiasaan Anda, mereka akan menawari produk atau layanan yang kemungkinan besar Anda sukai.

Untungnya Anda kini dapat mengetahui, webserver mana saja yang tersambung ke komputer Anda ketika mengunjungi sebuah website. Caranya adalah dengan menginstal add-onLightbeam pada browser Mozilla Firefox.

Lightbeam akan menunjukkan webserver mana saja yang tersambung ke komputer Anda ketika mengunjugi sebuah website. Masing-masing webserver dikendalikan oleh perusahaan yang berbeda. Masing-masing memiliki keperluannya sendiri, bisa menampilkan iklan yang kira-kira cocok dengan Anda atau ada juga yang menempatkan cookie lainnya ke komputer Anda.

Ada beberapa tampilan pada Lightbeam, baik berupa infografis maupun tabel, yang menginfokan webserver mana saja yang telah tersambung komputer Anda. Anda akan mengetahui pihak mana saja yang beroperasi di balik layar pada setiap situs web yang Anda kunjungi. Informasi yang ditampilkan oleh Lightbeam tersebut dapat Anda simpan untuk Anda lihat lagi di saat lain.

Lightbeam merupakan kelanjutan dari add-on Firefox sebelumnya yaitu Collusion. Add-on ini juga memonitor pelacakan secara online.

Lightbeam memang hanya untuk memonitor bukan mencegah cookie. Di Firefox ada pilihan “Do not track” yang sifatnya hanya meminta webserver agar tidak menempatkan cookie di komputer pengguna. Terserah pada webserver, apakah mengabulkan permintaan pengguna tersebut atau tidak.

Lenovo Luncurkan Tablet Berdesain Unik




Lenovo meluncurkan tablet Android yang berdesain unik, yaitu menggembung di salah satu sisinya. Bukan hanya agar tampil beda dari tablet pada umumnya, rupanya Lenovo berhasil menambah keunggulan dengan desainnya itu.



Lenovo Yoga Tablet datang dengan dua model, yaitu dengan layar 8 dan 10,1 inci. Yoga Tablet 8 maupun 10 memiliki desain yang sama persis, hanya ukurannya yang berbeda. Dengan desain yang menggembung di bagian belakang pada satu sisinya tersebut, Lenovo menempatkan baterai di dalamnya dengan kapasitas yang relatif besar, yaitu masing-masing model berpakasitas 6000mAh dan 9000mAh.

Pada bagian yang mengembung terdapat sandaran yang bisa dibuka/dilipat yang bermanfaat untuk meletakkannya di atas meja. Ada dua posisi penempatan dengan desain tersebut, yaitu hampir tegak berdiri atau “setengah tidur”. Bila digunakan bersama keyboard-nya yang dijual terpisah, posisi di atas akan menjadikan Yoga Tablet berfungsi sebagai notebook. Selain itu, bagian yang menggembung tersebut menjadi pegangan yang nyaman ketika tablet dioperasikan dengan dua tangan.

Baik Yoga Tablet 8 maupun 10 menggunakan prosesor yang sama, yaitu MTK Quat Core 1,2GHz 8125, layar masing-masing 8 dan 10,1 inci IPS dengan resolusi sama (HD atau 1280x800), penyimpanan 16GB + slot microSD, memori 1GB, OS Android 4.2.2, dan kamera belakang 5MP – depan 1,6MP. Harga masing-masing US$249 dan US$299.

Rabu, 16 Oktober 2013

Enam Bulan Lagi XP Tamat, Sepertiga Komputer di Indonesia Masih Pakai XP

JAKARTA – Delapan April 2014 adalah batas waktu berakhirnya dukungan microsoft terhadap Windows XP. Namun, dalam waktu yang sempit ini, Microsoft menemukan bahwa satu dari tiga komputer di Indonesia masih menggunakan sistem operasi lawas itu. Ini berlaku tidak hanya di kalangan konsumen saja, tapi juga di kalangan perusahaan. Berdasarkan laporan Statcounter, masih ada lebih dari 9,6 juta PC di Indonesia, yang masih menggunakan Windows XP. Persentase ini masih diatas rata-rata pengguna XP di Asia yang mencapai 28%. Sementara pengguna perangkat yang menggunakan Windows 7&8 di Indonesia sudah mendominasi dengan persentasi 53%.
Microsoft mencatat, pada September 2013, bisnis dan konsumen berangsur-ngsur beralih ke sistem operasi yang lebih baru, sehingga 53% dari semua PC di Indonesia sudah meng-upgrade sistem operasinya. Microsoft menggencarkan peringatan untuk segera beralih ke sistem operasi yang baru sebab, sistem operasi berusia 11 tahun ini tidak lagi dapat bertahan menghadapi serangan keamanan yang canggih, atau memenuhi kebutuhan privasi dan produktivitas kita, demikian tertulis dalam rilisnya. Kemanan XP semakin rentan karena nantinya Microsoft tidak lagi menyediakan update security serta perbaikan lain. Begitu juga dukungan teknis melalui telepon dan online tidak lagi tersedia. Pun berbagai software untuk Windows XP juga tak bisa diupdate ketika ada bug atau error didalamnya.
Apa artinya bagi perusahaan? Lambatnya migrasi menurut Microsoft memungkinkan terjadinya downtime atau terhambatnya layanan kepada pelanggan. Baik terkait kompatibilitas ataupun masalah akibat bocornya keamanan yang disebabkan lubang keamanan di XP. Sebab, berdasarkan laporan dari Microsoft’s Security Intelligence Report, Volume 14 edisi April 2013, Windows XP dengan SP3 lebih rentan 56,5 kali lipat dibandingkan Windows 8 RTM. Sehingga Microsoft menghimbau bisnis dan konsumen melakukan upgrade ke Windows 7 atau Windows 8.
Lucky Gani, Business Group Head, Windows Division, Microsoft Indonesia, menyebutkan “Meskipun berat, konsumen perlu mempertimbangkan sistem operasi yang lebih baru seperti Windows 7 atau 8…hal ini berdampak pada biaya tak langsung apabila terjadi gangguan terhadap kelancaran bisnis. Waktu implementasi umumnya berkisar antara 3 hingga 6 bulan untuk bisnis, dan kami mengkuatirkan waktu yang sangat sempit. Namun kami siap membantu konsumen,” tuturnya.
Charlie Dai – Principal Consultant, Enterprise Architecture, Forrester Research, yang menerbitkan blog berjudul “Berfikir ke depan dan pendekatan pragmatis Migrasi Windows”, berpendapat, “Windows XP dan Windows Server 2003 telah digunakan luas baik di sisi klien maupun server…Saya yakin inilah saatnya para profesional TI serius mempertimbangkan upgrade Windows dalam agenda mereka 6 bulan ke depan karena Windows XP dan OS bajakan tidak dapat diandalkan lagi untuk mendukung bisnis.”
Untuk mengetahui pengalaman berbagai perusahaan bermigrasi ke Windows yang lebih baru, kamu bisa mengunjungi situs Windows Upgrade Centre. Terdapat berbagai informasi dan pandangan dari para analis dan konsumen tentang perjalanan migrasi mereka dari XP. Ada pula berbagai penawaran khusus dari para mitra Microsoft. Microsoft juga menjadwalkan Webcast berjudul “Menata kembali cara Anda bekerja dengan Windows 8 dan beragam perangkat terbaru” dengan studi kasus dari Campari Australia pada tanggal 16 Oktober 2013 jam 10 pagi.

Sumber Berita : pcplus

Jumat, 02 Agustus 2013

Download Android 4.3 di Sini

Android 4.3 factory images dan driver binaries untuk perangkat Nexus terkini sudah dipublikasikan di situs Google Developer. Anda bisa mengunduhnya secara manual untuk mendapatkan sistem operasi terbaru tersebut. Android 4.3 tersedia untuk Nexus 10, Nexus 4, Nexus 7 (WiFi dan mobile data), serta Galaxy Nexus (Takju / Yakju)  :klik disini dan driver binaries : klik disini

Silakan Download Link Dibawah Ini ;

Binaries for Nexus 10 ("manta") Android 4.2/4.2.1 (JOP40C to JOP40G) Android 4.2.2 (JDQ39 to JDQ39E)Android 4.3 (JWR66V)Binaries for Nexus 4 ("mako")Android 4.2.2 (JDQ39 to JDQ39E)Android 4.3 (JWR66V)Binaries for Nexus 7 (Wi-Fi) ("grouper")Android 4.1.2 (JZO54K and JZO54L)Android 4.2/4.2.1 (JOP40C to JOP40G)Android 4.2.2 (JDQ39 to JDQ39E)Android 4.3 (JWR66V)Binaries for Nexus 7 (Mobile) ("tilapia")Android 4.2.2 (JDQ39 to JDQ39E)Android 4.3 (JWR66V)Binaries for Galaxy Nexus (GSM/HSPA+) ("maguro")Android 4.0.1 (ITL41D)Android 4.0.1 (ITL41F)Android 4.0.3 (IML74K)Android 4.0.4 (IMM76D to IMM76L)Android 4.1.1 (JRO03C)Android 4.1.1 (JRO03H)Android 4.1.1 (JRO03R and JRO03S)Android 4.1.2 (JZO54K and JZO54L)Android 4.2/4.2.1 (JOP40C to JOP40G)Android 4.2.2 (JDQ39 to JDQ39E)Android 4.3 (JWR66V)Binaries for Galaxy Nexus (Verizon) ("toro")Android 4.0.3 (IML74K)Android 4.0.4 (IMM76D to IMM76L)Android 4.1.1 (JRO03C)Android 4.1.1 (JRO03H)Android 4.1.1 (JRO03R and JRO03S)Android 4.1.2 (JZO54K and JZO54L)Android 4.2/4.2.1 (JOP40C to JOP40G)Android 4.2.2 (JDQ39 to JDQ39E)Android 4.3 (JWR66V)Binaries for Nexus S ("crespo")Android 2.3.1 (GRH78)Android 2.3.3 (GRI40)Android 2.3.4 (GRJ22)Android 2.3.5 (GRJ90)Android 2.3.6 (GRK39F)Android 2.3.7 (GWK74)Android 4.0.3 (IML74K)Android 4.0.4 (IMM76D to IMM76L)Android 4.1.1 (JRO03H)Android 4.1.1 (JRO03R and JRO03S)Android 4.1.2 (JZO54K and JZO54L)Binaries for Nexus S 4G ("crespo4g")Android 2.3.4 (GRJ22)Android 2.3.5 (GRJ90)Android 2.3.6 (GRK39F)Android 2.3.7 (GWK74)Android 4.0.3 (IML74K)Android 4.0.4 (IMM76D to IMM76K)Android 4.0.4 (IMM76L)Android 4.1.1 (JRO03H)Android 4.1.1 (JRO03R and JRO03S)Android 4.1.2 (JZO54K and JZO54L)Binaries for Motorola Xoom (US Wi-Fi) ("wingray")Android 4.0.3 (IML74K)Android 4.0.4 (IMM76D to IMM76L)Android 4.1.1 (JRO03H)Android 4.1.1 (JRO03R and JRO03S)Android 4.1.2 (JZO54K and JZO54L)